Ngeri! 1 Set Tabung Oksigen 1 Kubik di Pekalongan Capai Rp 6,8 Juta

Harga satu set tabung oksigen ukuran 1 meter kubik di Pekalongan sempat capai Rp 6,8 juta. 

POSAKTUAL.COM - Harga satu set tabung oksigen ukuran 1 meter kubik di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, sempat mencapai Rp 6,8 juta. Tabung oksigen tersebut di jual di salah satu apotek di Kecamatan Kajen.

"Ya itu, saya beli di apotek Kajen satu set tabung oksigen ukuran satu kubik seharga Rp 6,8 juta," kata salah seorang warga, Aji, saat ditemui wartawan, Senin (26/7/2021).

Aji mengak membeli tabung oksigen untuk kebutuhan ayahnya yang dirawat di rumah itu pada Senin (19/7) lalu. Dia sendiri tidak menyangka harga tabung oksigen begitu tinggi.

Apotek tempat Aji beli tabung oksigen adalah Apotek Gema Farma di Jalan Bahurekso, Kajen. Saat didatangi detikcom, karyawan apotek tersebut mengatakan bahwa harga satu set tabung oksigen lengkap saat ini Rp 5,3 juta.

Sementara itu, pemilik apotek, Yopi Maulana, mengakui pihaknya memang pernah menjual satu set tabung oksigen ukuran 1 meter kubik seharga Rp 6,8 juta.
 
"Terakhir jual (harga tinggi) Rp 6,8 juta full set itu. Nah kayak gitu, kalau kita dapat harganya tinggi, otomatis kita jual juga tinggi, menyesuaikan gitu. Sedangkan kalau dapatnya harga murah, nggak mungkin kita jual harga segitu. Kita juga tak mau monopoli harga oksigen, sudah dari sananya, kalau kita jual dengan harga yang tinggi, bukan berarti kita mainkan harga. Kita memang dapat ya harganya sudah tinggi," kata Yopi saat dihubungi detikcom melalui telepon, hari ini.

"Kalau misalnya untuk harga, kita kan tergantung dapatnya dari distributor atau supplier. Misal kita dapat di harga tinggi otomatis kita jual harganya agak tinggi. Kalau untuk keuntungan kita kan biasanya persentasenya kan sekitar 15 persen. Maksimal 20 persen," lanjutnya.

Diakuinya, sebelum adanya kelangkaan tabung oksigen, pihaknya menjual sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang ada.

"Sebelum terjadi kelangkaan, HET-nya kurang lebih sekitar Rp 2 juta. Itu yang siap pakai. Paling mahal itu Rp 2 juta lah," jelasnya.

Ditambahkannya, untuk apotek biasanya hanya menjual tabung oksigen yang berukuran 1 kubik.

"Harapannya sih biar kelangkaan tabung ini bisa diselesaikanlah, agar warga tidak resah," imbuhnya.
 
Sementara itu, saat detikcom konfirmasi terkait HET tabung oksigen ukuran 1 meter kubik ke Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan, direkomendasikan untuk konfirmasi ke Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pekalongan.

"Hubungi Dinas Perindag atau Perekonomian ya," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan, Setiawan Diantoro.

Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop-UKM) Kabupaten Pekalongan, Hurip Budi Riyantini, saat dihubungi menjelaskan untuk oksigen, pihaknya tidak mengetahui HET karena tidak diatur Kemendag. Menurutnya, HET oksigen atas kewenangan dari Kementerian Kesehatan seperti halnya alat kesehatan dan obat-obatan.

"Untuk O2 (oksigen) dari sisi Kemendag HET maupun distribusinya tidak diatur. Karena bukan merupakan bapokting (bahan kebutuhan pokok dan penting). O2 sebenarnya kewenangan Kementerian Kesehatan karena itu medis seperti halnya alkes dan obat," jelas Hurip.

Sementara itu, Kasi Perlindungan Konsumen Dinperindagkop UKM Kabupaten Pekalongan, Dewi Fabanyo, mengatakan jika memang diketahui ada tabung oksigen di atas harga pasaran maka itu menyalahi aturan yang ada.

"Itu menyalahi perlindungan konsumen. Konsumennya dirugikan. Ada pasalnya di UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen," kata Dewi.
 
Menurut Dewi, dijelaskan di Pasal 8, menyatakan bila pelaku usaha melakukan kecurangan bisa dikenakan sanksi.

"Makanya pentingnya pengawasan seperti itu. Intinya konsumen jangan dirugikan jadilah konsumen yang cerdas dan kritis. Sebelum membeli suatu produk teliti dahulu," imbuhnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Pekalongan, AKP Akhwan Nadzirin, mengakui pihaknya telah menerima informasi adanya harga tabung oksigen yang cukup tinggi.

"Kita sudah menerima informasi itu. Namun kita sendiri masih menunggu konfirmasi dari dinas yang terkait, terkait HET," ucap Akhwan.[detik]

Ikuti kami di channel Telegram : https://t.me/kontenislam | Ikuti Kami di Facebook: Berita Indonesia | Flow Twitter Kami: @kontenislam_com | Folow Threads: https://www.threads.net/@kontenislam

Download Konten Islam Di PlayStore https://play.google.com/store/apps/details?id=com.cleova.android.kontenislam

Ikuti Kami Di Goole News : Google News Konten Islam