POSAKTUAL.COM - Dosen Cross Culture Institute, Ali Syarief, mengomentari perihal dicabutnya laporan dugaan ijazah palsu atas nama Joko Widodo.
Menurut Ali, situasi pelapor yaitu Egi Sujana cs saat ini mirip dengan situasi saat Jepang menghadapi Amerika Serikat yang mengebom Hiroshima dan Nagasaki.
Kaisar Jepang memanggil panglima perang dan memerintahkan untuk mundur memerangi Amerika karena menurutnya itu bukan perang.
“Ketika Hiroshima dan Nagasaki di Bom Atum America, kaisar memanggil Panglima Perangnya, lalu berkata:"Kira harus mundur, memerangi America, karena ini bukan perang",” ujar Ali melalui akun Twitter-nya pada Jumat (28/10).
Akademisi ini mengatakan bahwa kejadian tersebut merupakan ilustrasi mengapa Egi Sujana dan kawan-kawan mencabut laporan perkara dugaan ijazah palsu itu.
“Itu ilustrasinya mengapa Egi Sujana Cs, mencabut perkara dugaan ijazah palsu itu,” ujar Ali.
Diduga ijazah SD, SMP, hingga SMA atas nama Joko Widodo palsu dan hal tersebut dilaporkan oleh Egi Sujana, Bambang Tri Mulyono, dan kawan-kawan.
Ketika Hiroshima dan Nagasaki di Bom Atum America, kaisar memanggil Panglima Perangnya, lalu berkata:"Kira harus mundur, memerangi America, karena ini bukan perang ".
Itu ilustrasinya mengapa Egi Sujana Cs, mencabut perkara dugaan ijazah palsu itu.
— Ali Syarief (@alisyarief) October 28, 2022
Imbas laporan tersebut, ijazah Presiden Joko Widodo (Jokowi) dari Universitas Gadjah Mada (UGM) pun dipertanyakan keasliannya. [wartaekonomi]