POSAKTUAL.COM - Kerumunan pada pembukaan restoran yang dihadiri artis Rizky Billar di Tanjung Duren, Jakarta Barat, berbuntut panjang. Artis Rizky Billar bakal dipanggil polisi terkait kerumunan itu.
Kapolsek Tanjung Duren Kompol Agung Wibowo mengatakan pihaknya telah memanggil sejumlah saksi dari kasus tersebut. Dalam waktu dekat polisi akan memanggil Rizky Billar untuk dimintai keterangan.
"Nanti setelah kami panggil pemiliknya baru kita panggil Rizky Billar," kata Agung saat dihubungi detikcom, Senin (8/3/2021).
Sejauh ini polisi telah memeriksa tiga saksi. Tiga saksi itu meliputi pihak penyelenggara acara dan pengelola.
Polisi juga menjadwalkan pemeriksaan terhadap pemilik restoran hari ini.
"Siang ini dari pihak pemiliknya akan kita panggil," imbuh Agung.
Agung menambahkan sejauh ini kasus tersebut memang masih dalam tahap penyelidikan. Polisi masih mengumpulkan keterangan saksi-saksi dan alat bukti lainnya untuk menentukan ada tidaknya unsur pidana dari kasus tersebut.
Dia memastikan pihaknya akan bersikap terbuka pada penyelidikan kasus kerumunan tersebut. Saat ada bukti yang mengarah pada pelanggaran pidana dari kerumunan tersebut, pihaknya memastikan akan segera menaikkan kasus tersebut ke tingkat penyidikan.
"Masih didalami kita lihat kalau ada unsur pidananya kita pasti tingkatkan jadi penyidikan," ungkap Agung.
Peristiwa kerumunan itu terjadi pada Minggu (7/3) sekitar pukul 12.00 WIB. Saat itu para penggemar Rizky Billar memadati lokasi restoran yang direncanakan dibuka siang itu.
Mendapatkan laporan adanya kerumunan, aparat gabungan segera menyambangi lokasi. Pukul 13.30 WIB kerumunan tersebut pun dibubarkan oleh petugas.
"Opening tadi dilaksanakan pukul 12.00 WIB dan Satpol PP datang pukul 13.30 WIB. Suasana di sekitar restoran macet lantaran banyaknya fans yang berkerumun untuk bertemu Rizky Billar," papar Kasatpol PP Jakbar Tamo Sijabat dihubungi detikcom, Minggu (7/3).
Tamo menerangkan Rizky Billar datang dengan kapasitas sebagai salah satu pemilik restoran tersebut. Dia menyebut meski kerumunan tersebut belum mencapai ratusan orang, pihaknya harus segera membubarkan sebagai langkah antisipasi.
Lebih lanjut Tamo mengatakan selain melakukan pembubaran, pihaknya pun turut menutup restoran tersebut selama 1x24 jam ke depan.(detik)