POSAKTUAL.COM - Pelawak Nunung Srimulat merupakan salah satu komedian wanita yang sukses meniti karier di dunia hiburan.
Nunung mengawali karier di dunia hiburan dari nol. Ia bergabung dengan grup lawak Srimulat.
Lambat laun karier Nunung makin bersinar hingga ia mempunyai menjadi talent di acara Opera Van Java (OVJ) yang melambungkan kariernya di dunia hiburan.
Kesuksesan sudah Nunung rengkuh. Kini ia tinggal menikmati jerih payah yang didapat selama menjadi pelawak.
Sebelum terjun ke dunia hiburan, hidup Nunung tidak seberuntung sekarang. Untuk membantu ekonomi keluarga, dia sampai jadi pembersih makam.
Hal tersebut diceritakan Nunung saat jadi bintang tamu acara Ngobrol Bareng Gus Miftah di InewsTV baru-baru ini. Mulanya, Nunung bercerita kalau dia lahir bukan dari keluarga yang kaya.
"Saya dari keluarga yang bisa dibilang memang serba kekurangan ya, saya dari tujuh bersaudara," kata Nunung.
Hingga pada suatu waktu, ayah Nunung jatuh sakit. Sehingga dia harus ikut bekerja agar dapur di rumahnya bisa tetap ngebul.
"Jadi ibu saya yang kerja cari makan, anak-anaknya juga," ujarnya.
Nunung yang waktu itu masih berusia 9 tahun bingung bagaimana caranya mencari uang. Ide baru dia dapat ketika melihat orang-orang di tempat pemakaman.
"Di rumah saya itu kan kebetulan di sebelah ada makam gede. Nah saya lihat, orang-orang nyari duit pada nyapu-nyapu, terus cabutin rumput gitu, saya coba," kata Nunung.
"Saya bersihin makam orang yang mau berziarah, saya bersihin makamnya, saya cabutin rumputnya, dikasih seadanya," ujarnya lagi.
Benar saja, Nunung bisa dengan mudah mendapat duit dari sana. Dia begitu bersyukur bisa membantu ibunya membeli beras.
Nunung paling suka ketika masuk bulan Ramadan. Sebab di momen itu banyak orang yang berziarah ke makam.
"Benar-benar panen uang saya," ucapnya.
Nunung baru bekerja di tempat pemakaman usai pulang sekolah. Dia bisa sampai seharian berada di sana.
"Sampai kadang-kadang maghrib ketiduran di makam sampai jam 7 malam. Kadang-kadang disusul ibu 'udah pulang, udah nggak ada yang dateng kalau udah malam' ya udah saya pulang," katanya mengenang(suara)