POSAKTUAL.COM - Politikus senior Nasdem Zulfan Lindan blak-blakan soal kecurangan dalam pemilihan umum (pemilu). Di tahun 2019, diketahui adanya permohonan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Presiden dan Wakil Presiden 2019 yang diajukan pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno.
Hal tersebut ditanggapi Zulfan Lindan dalam akun YouTube pribadi milik Refly Harun. Dalam videonya, Zulfan Lindan mengibaratkan jika Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) jika menjadi calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan.
Zulfan Lindan juga mengatakan bahwa Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bisa lebih berpengalaman dalam menghadapi persoalan adanya kecurangan.
"Saya kira di sini ada kalau AHY nanti menjadi wakil Anies, paling tidak SBY ini sudah tahu punya pengalaman bagaimana menghadang kecurangan-kecurangan itu. Pasti dia sudah tahulah. Biasanya kan karena incombent itu tidak ikut, pasti kita bicara kecurangan itu kecil," tutur Zulfan Lindan dalam akun YouTube pribadi milik Refly Harun, Jumat (28/10).
"Kenapa? Bukan ada kendali dari incumbent terhadap apakah Polri, TNI, itu melakukan langkah-langkah yang merugikan calon yang lain. Tetapi kan bisa secara otomatis kita harus menangkan ini nih, kan gitu. Gak usah diperintahkan dia, kan feeling dia mengatakan kita arahnya ke sini. Nah sekarang kan boleh kita bilang ini netral, incumbent pun tidak ikut pemilu," papar Zulfan Lindan.
Selain itu, Zulfan Lindan juga menegaskan bahwa di 2019, bisa bahaya jika SBY punya putra mahkota.
"Nah bahaya sekali kalau misalnya punya putra mahkota. Di sinilah SBY pada 2014, dia tidak punya putra mahkota. Prabowo maju silahkan sendiri, pak Jokowi maju sendiri, dia tidak ikut-ikut. Nah sekarang dia lepas saja. Kita harapkan Pak Jokowi juga seperti itulah. Itulah legacy dia," tutur Zulfan Lindan.
Zulfan Lindan juga mengakitkan soal pemilu di 2019, dengan pemilu 2024 mendatang. Ia berharap bahwa Presiden Joko Widodo bisa bersikap adil.
"Jangan sampai ada kesan ini Pak Jokowi keberpihakan ke sana. Jadi adil aja. Legacy juga kan dilihat dari segi kejujuran. [wartaekonomi]